PULAU MOYO & MATA JITU
KEINDAHAN YANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN...
Kali
ini saya tidak sharing cerita tentang motoran, sejak bekerja di Jakarta agak
sulit mempunyai kesempatan untuk touring jauh dan lama, tetapi tentu saja
touring motor tetap menjadi wacana kami dimana destinasi touring Kalimantan
Barat menjadi destinasi incaran kami jika ada kesempatan
Kali
ini saya sharing tentang pulau dekat Sumbawa besar di NTB, yaitu pulau Moyo
dengan air terjun Mata Jitu-nya yang terkenal karena kerap dikunjung pesohor-pesohor
dunia
Pulau
Moyo merupakan destinasi yang banyak diminati, tapi informasi bagaimana cara
menuju kesana dengan tata cara mandiri & low budget mungkin agak sulit
ditemukan secara lengkap, mudah-mudahan tulisan ini dapat membantu para
penggemar vakansi destinasi tempat-tempat eksotik di dalam negeri.
Dengan
berbagai pertimbangan terutama efisiensi waktu dan biaya , maka rute kami
pulang-pergi agak berbeda
Berangkat
Jaksel
– Bandara Soekarno Hatta ( taxi online ) 150k
Bandara
Soekarno Hatta – Bandara Lombok Praya ( transit ) – Bandara Sumbawa Besar ( ATR
72 wings air )
Bandara
Sumbawa – Dermaga Pantai Goa ( ojol ) @ 11k
Dermaga
Pantai Goa – P Moyo ( kapal kayu milik Maleo Resort ) @ 100k
Pulang
P.Moyo
– Dermaga Pantai Goa ( Kapal kayu kegiatan konservasi paruh bengkok ) @100k
Dermaga
Pantai Goa – Jalan Raya ( jalan kaki )
JalanRaya
Pantai Goa – Mataram Lombok ( Travel )@160k
Mataram
– Bandara Lombok Praya ( taxi online )
Bandara
Lombok -Bandara Sekarno Hatta
Bandara
Soekarno Hatta – Jaksel ( KA Bandara )
16 Maret 2023 , kami berangkat dengan pesawat pagi , dan proses penerbangan semua on time dan lancar jaya, cuaca cerah , landing mulus, transit pesawat cepat, dan kami tiba di Bandara Sumbawa besar masih sekitar pukul 8.07 WITA
Bandara
Sumbawa Besar tidak terlalu besar dan hanya selemparan batu ke jalan raya,
sehingga jalan kaki sedikit saja sampailah
di jalan raya , kemudian menyebrang untuk membeli minum di Indomaret &
memesan ojol untuk menuju ke Pantai Goa
Tentang
penyebrangan Sumbawa Besar ke P.Moyo
Penyebrangan
dari Sumbawa Besar ke Pulau Moyo dapat dilakukan dari Dermaga Pantai Goa dan
Dermaga Badas , saat kami mencari-cari informasi di internet kami sendiri agak
bingung dengan kedua dermaga tsb, menyebrang dari dermaga yang mana nih ? namun
berdasar komunikasi dengan pengurus
hotel yang kami tempati di P. Moyo yaitu Maryan Moyo Bungalow & Resto ( kami peroleh darigoogle ); penyebrangan ke
P.Moyo dilakukan dari dermaga Pantai Goa ,
jika musim tertentu air laut di dermaga Pantai Goa surut maka penyebranga
beralih ke ke dermaga Badas.
Informasi
sampai Maret 2023 ,kapal kayu yang melayani penyebrangan P. Moyo – Sumbawa
Besar atau sebaliknya ada dua kapal kayu
, dengan dua kapten berbeda , dengan jadwal bergantian, dimana berangkat dari P
Moyo pagi sekitar pk.7 WITA, sementara penyabrangan dari Pantai Goa – P.Moyo
umumnya pukul 12 WITA namun
seringkali mundur karena menunggu warga
P.Moyo selesai berbelanja di Sumbawa Besar, FYI untuk semua kebutuhan sandang,
pangan & papan warga P.Moyo membelinya dari Sumbawa Besar.
Pada
16 Maret 2023 pk.8.49 kami tiba di Pantai Goa, kami langsung menuju ke dermaga
untuk memastikan kapal , disana ada pos kecil dan sekumpulan orang yang
dengan ramah memberi informasi
tentang penyebrangan , kami iberitahu untuk kembali sekitar pukul 12
siang, jadi kami menuju warung -warung nasi di dekat pantai untuk sarapan dan
memesan sarapan berat : nasi , ikan bakar , udang goreng dan tentu saja kopi
penambah semangat
Menuju Sumbawa Besar, terbang rendah dengan pesawat berbaling-baling, ATR 72 |
Pantai Goa, penyebrangan ke Moyo ada disini |
Menuju Pelabuhan Pantai Goa |
Brunch d Pantai Goa , <100k |
Saat kami selesai makan, ada petugas yang tadi pagi kami temui di dermaga , menyusul dengan motor dan menginformasikan ada kapal milik Maleo hotel akan pulang ke Moyo beberapa saat lagi dan kami diperbolehkan menumpang . Tentu saja kesempatan ini tidak kami sia-siakan , maka kami langsung berkemas dan menuju dermaga dan langsung naik kapal. Kami sangat beruntung karena saat di Moyo kami mendapat info kalau kapal publik pada hari tsb berangkat lebih sore dan baru tiba di P.Moyo sekitar pukul 17 WITA.
Durasi
penyebrangan Sumbawa Besar ke P. Moyo sekitar
2 jam dan saat itu laut bersahabat, jalur penyebrangannya overland jadi
sepanjang perjalanan kita tetap dapat melihat daratan di sisi kanan sehingga
tentramlah hati ini, haha..
Pukul
12.23 kami sudah berjalan menuju Maryan hotel dijemput bapak pengurusnya, letak
hotel hanya selemparan batu dari dermaga, sehingga dari pantai di depan hotel
pun dermaga kelihatan , kami langsung diberi es jeruk yang rasanya seperti 3
tahun tidak minum es jeruk…hahahha..cuacanya panas sekali masalahnya
Di
Moyo lumayan banyak hotel milik WNA, namun hotel Maryan yang kami tempati milik
orang lokal dan dikelola oleh suami istri yang ramah dan helpfull
Menyebrang ke P Moyo, menumpang kapal milik Maleo Hotel |
Dari dermaga, dijemput pengelola Maryan hotel |
Depan hotel |
Minuman penumpas panas & dahaga |
Catatan tentang P. Moyo antara lain :
1. Tidak
ada ATM, tapi internet ( telkomsel ) kenceng kok ,jadi masih bisa internet
banking
2. Listrik
hanya menyala pukul 18.00 sd 06.00 WITA, jadi charge semua gadget dan isi full
powerbank
3. Karena
suhu cukup panas, dan listrik ( baca AC hotel ) baru berfungsi pukul 18,
sebaiknya bawalah kipas angin kecil dgn baterai atau charger
4. Tidak
ada jalan aspal /mobil, jadi hanya ada motor yang tidak perlu nomor polisi ,
tapi herannya kok sepeda tampaknya tidak disukai di pulau ini
5. Tidak
ada pasar, atau toko , atau indo/alfamart, adanya warung-warung kecil, jadi
wajar ya harga yang diberikan relatif mahal, misal coca cola dingin @ 15k
6. Saya
tidak melihat apotik, dan tempat layanan kesehatan tampak tidak ada aktifitas,
jadi bawalah obat-obatan pribadi ya…
7. Tidak ada rumah makan apalagi kafe
Hari pertama di Moyo
Pukul 14.37 kami sudah mulai menyusuri
jalan menuju air terjun Diwu Mba’i, informasinya hanya berjarak sekitar 1.5 km,
baru beberapa saat kami berjalan kami sudah melewati ladang wijen di kiri-kanan
jalan, dan ternak yang dilepaskan begitu saja. Setelah bertanya pada warga yang
kami temui, kami diarahnya menyusuri aliran sungai yang melewati kebun ( atau
hutan ? ) yang sepi , sampai akhirnya
kami menemukan di air terjun yang tidak terlalu tinggi , namun airnya yang
jernih dan sejuk membuat kami yang kepanasan & berkeringat tidak tahan
untuk berendam beberapa saat ; kami tidak berani berlama-lama karena selain
sudah mulai sore, suasana redup, semantara
lokasinya cukup jauh dari perumahan penduduk jadi kondisinya sepi, rimbun , kami
hanya berdua & malam jumat..( apa hubungannya
ya ? hahahhaa…)
Menuju Diwu mbai |
Ladang Wijen |
Biji Wijen |
Hasil panen biji wijen |
Menyusuri aliran air |
Air terjun Diwu Mbai |
Hari ke -2 , 17 Maret 2023
Kami trekking ke bintangnya air terjun di P.Moyo, yaitu Mata Jitu.
Untuk menuju kesana sebetulnya kita dapat
naik ojek dengan tarip @100k, namun kami memang hobby jalan kaki ( ngirit juga,
lahya ) jadi setelah men-set GPS , mulailah kami berjalan, setelah sekitar 5
menit melewati rumah penduduk, kami mulai memasuki area kebun dan
hutan…jalannya cukup lebar untuk 2 motor bersisipan jalan, jalurnya jelas &
ada petunjuk jalan jadi tidak usah kuatir nyasar yaa….
Pertama kami melewati kebun-kebun wijen,
ada kebun jambu mete juga, kemudian melewati area hutan yang teduh…sekitar 5 km
kami berjalan, sampailah di air terjun Mata jitu yang ternyata memang seindah
itu…
Di atas air terjun Mata Jitu terdapat aliran sungai yang dapat kita explore, yang
sama indah , biru jernih dan tampak seperti kolam renang alami, suasananya sangat
sepi dan lagi-lagi hanya kami ber-2 yang saat itu berada disana.
Kamipun berenang atau tepatnya berendam
mendinginkan badan yang berleleran keringat setelah berjalan kali dan karena lokasi air Terjun Mata Jitu ini
ketinggiannya <1000 mdpl airnya sejuk
sehingga pas untuk berenang atau berendam , airnya tidak dingin mencekam seperti air terjun -air
terjun di area Bogor -Sukabumi, atau air terjun di dataran tinggi lainnya .
Sebetulnya kami ingin bermain air
berlama-lama di Mata Jitu , namun karena hanya
ber-2 saya malah tidak tenang mengawasi barang kami di pinggir sungai ;
kuatir ada monyet iseng yang mengambil pakaian kami ..bisa repot kan ? ,
hehe….nah, kalau suami saya belakangan dia cerita selama di Mata Jitu dia merisaukan
reptil besar dimana P.Moyo merupakan habitat ular Piton, hahaha….jadi saran
saya kalau ingin lebih menikmati Mata Jitu, datanglah berkelompok supaya lebih
seru dan merasa aman…atau anggaplah kami aja yang overthinking…hehe
Kami pulang saat tengah hari, ohya
berjalan sepanjang perjalana pergi dan pulang dari Mata Jitu kami hanya
berpapasan dengan beberapa warga lokal yang turun dari ladang, jadi memang sepi
saat itu.
Sorenya kami berenang di pantai depan
hotel sambil menunggu sunset, selama di Maryan hotel setiap sore kami habiskan
dengan berenang di pantai yang jernih dan relatif bersih itu, FYI kegiatan itu
merupakan upaya kami untuk mendinginkan badan juga sih..hahhahaha
Jalur menuju Mata Jitu |
"Tempat parkir " Mata Jitu |
Petunjuk arah menuju Mata Jitu |
Petunjuk arah Mata Jitu |
Mata Jitu |
Mata Jitu |
Mata Jitu |
Mata Jitu |
Mata Jitu |
Pantai depan hotel Maryan |
Hari ke 3 di P.Moyo, Sabtu 18 Maret 2023
Kami menyewa perahukecil untuk trip pendek
snorkel ke Takat Sagale dan pantai Batu Kapal, sebetulnya kami ini bukan “anak
pantai” ..karena terbilang pemalas nyebur ke air laut…namun, sayang jugaya kalau
ke P.Moyo tanpa menikmati keindahan
pantai & mengintip penghuni perairannya yang dicari para diver
Di Takat Sagale perahu kayu berhenti dan
kita dapat berdiri di tengah laut , jadi daratan yang kita pijak itu adalah
tumpukan kumpulan serpihan batu karang , cangkang2 kerang yang tersapu ombak
dan berhimpun disitu sehingga menjadi daratan kecil yang muncul saat air surut. Airnya bening, dan saat snorkel kita seperti
mengintip akuarium besar dari permukaannya, ribuan ikan-ikan kecil berenang di
atas di sela-sela gugusan karang yang besar , sementara ikan-ikan besar
cenderung di dasar…ah, sudahlah….indah sekali, kawan…..namun jangan tanya
fotonya, kamera underwater kami ketinggalan di rumah..
Di pantai Batu Kapal , perahu kami singgah
sejenak, suami saya masih meneruskan kegiatan snorkel sementara saya memilih
berjalan ke batu kapal dan melihat pantai dari ketinggian , memang pantai
P.Moyo itu cantik sangat ….pasirnya putih, air lautnya jernih, masih bersih,
dari ketinggian terlihat gradasi biru muda sampai ke biru tosca…o My God….
Sewa kapal trip pendek snorkle |
Takat Sagale, berdiri di daratan di tengah laut |
snorkle |
Pantai Baru Kapal |
Pantai Batu Kapal |
Pantai Batu Kapal |
Sekitar tengah hari kami kembali ke hotel , cuaca sedang panas-panasnya dan kulit kami gosong seketika, haha…jadi untuk snorkel dan berkegiatan di bawah matahari Moyo pakailah kostum berenang lengan panjang & celana panjang dan pakai sun screen yang benar ya kawan-kawan….…
Sepulang snorkel kami hanya bersantai di hotel…dan mulai packing-packing karena besok paginya kami akan bergeser ke Mataram.
Pagi-pagi kami sudah bersiap dan menyelesaikan
pembayaran hotel dan makan-minum kami, oh ya karena di Moyo tidak ada rumah
makan jadi otomatis selama di sana
kebutuhan makan-minum kami pesan di hotel, di Maryan Hotel kami dapat memilih
&B memesan menu makan untuk pagi ,
siang , malam , dan selama 3 malam kami berdua menginap dan makan -minum disana
,tagihan kami total hanya 1.85 jt…, wow..harga yang sangat bersahabat mengingat
minuman dan makanannya enak-enak, so kata siapa berlibur ke P.Moyo itu mahal ?
Hari itu kapten kapal yang mendapat jadwal
penyebrangan P .Moyo ke Sumbawa Besar sedang ada acara pernikahan keluarganya,
sehingga libur berlayar…..lalu bagaimana Nasib kami yang berencana meninggalkan
P.Moyo..sementara kami sudah memesan travel ke Mataram ?
Beruntung hari itu ada kapal kayu yang
disewa konservasi Paruh Bengkok akan kembali ke Sumbawa Besar, dengan membayar
@100K , hari itu kami dapat menyebrang
Sampai di Pantai Goa jelang tengah hari ,
kami makan siang dulu di tempat yang sama saat kami akan menyebrang ke Pantai
Goa, dan kami kecewa karena kali itu kami membayar lebih mahal atas item yg sama
dengan sebelumnya, hahah
Kapal yang akan membawa kami kembali ke Sumbawa Besar |
Kami berjalan kaki sampai tepi jalan raya,
dan duduk di persimpangan jalan untuk menunggu travel Pancasari Sumbawa Besar –
Matararam yang kami pesan lewat Whatsapp. Travel tiba tepat waktu maka sore
itu kami meninggalkan Sumbawa Besar dan menuju Mataram.
Kami menghabiskan 3 hari di Mataram untuk
berjalan-jalan nostalgia dan melihat Sirkuit Mandalika beserta pantai-pantai di
sekitarnya, dan kami sangat beruntung karena pada 21 Maret 2023 kami dapat
melihat pawai ogoh-ogoh umat Hindu sebelum hari raya Nyepi, meski cuaca panasnya
bukan main tetapi kami menikmati pawai sampai acaranya selesai
Ogoh2 |
Ogoh2 |
Ogoh2 |
Rabu 22 Maret 2023 ,kami pulang ke Jakarta
dengan pesawat Lombok Praya – Soekarno Hatta dengan selamat dan kulit gosong,... hahaha
S E K I A N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar